Irjen Dedi Prasetyo Bongkar Tingkat Akurasi Alat Lie Detector dalam Kasus Brigadir J: Sudah Terverifikasi
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Foto: Ricardo/JPNN--
JAKARTA, DISWAY.ID - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membongkar tingkat akurasi dari alat lie detector yang dipakai para tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
Alat tersebut sempat menimbulkan kontra karena dianggap tidak dapat mengungkapkan kejujuran dengan tingkat yang tinggi.
Irjen Dedi Prasetyo menganggap lie detector atau alat polygraph yang digunakan Polri memiliki kecanggihan maksimal.
BACA JUGA:Brigjen Hendra Kurniawan Perintahkan 4 Polisi Hancurkan CCTV di Duren Tiga: Dia Berperan Aktif..
Terlebih ia menyebut kalau alat penangkal kebohongan itu sudah canggih karena impor langsung dari Amerika Serikat.
Irjen Dedi Prasetyo yakin alat lie detector itu sudah termasuk ke dalam kategori yang punya akurasi tinggi karena mencapai di atas 90 persen.
"Alat polygraph yang digunakan oleh kita ini semuanya sudah terverifikasi dan alat polygraph dunia," ujar Irjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri pada Rabu 7 September 2022.
"Alat yang kita punya ini alat dari Amerika tahun 2019 dan tingkat akurasinya 93 persen," tutur Dedi menambahkan.
BACA JUGA:Hotman Paris Pernah Dapat Tawaran Jadi Pengacara FS dan PC: Saya 3 Hari Nggak Bisa Tidur..
BACA JUGA:Kombes Budhi Herdi 'Nakal' Turuti Perintah Irjen Fadil Imran? Dipaksa Kapolda Sebut...
Dengan tingkat akurasi di atas 90 persen, maka Dedi mengatakan bahwa penggunaan alat lie detector sudah termasuk pro justitia.
Pihak penyidik yang menggunakan alat tersebut akan mengungkapkan semua hasilnya saat persidangan nanti tiba.
"Kalau di bawah 90 persen itu tidak masuk dalam ranah pro justitia," pungkas Irjen Dedi Prasetyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: