Simak Tata Cara Menghitung Payback Period di Sini
Cara Menghitung Payback period----
JAKARTA, DISWAY.ID - Periode pengembalian (payback periode) adalah waktu yang Anda butuhkan untuk memulihkan biaya investasi.
Secara sederhana, payback periode adalah waktu yang diperlukan investasi untuk mencapai titik impas.
Ini akan membantu jika Anda mengambil biaya investasi proyek sesegera mungkin untuk mendapatkan keuntungan.
BACA JUGA:Apakah Oxtrade Indonesia Legal? Simak Daftar Investasi Bodong Berkedok Trading Berikut Ini
Periode pengembalian menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan biaya proyek. Periode pengembalian membantu Anda mengevaluasi risiko terkait investasi.
Investasi mungkin memiliki periode pengembalian yang pendek atau panjang.
Jika investasi Anda memiliki periode pengembalian yang singkat, Anda dapat dengan cepat memulihkan biaya investasi.
Anda dapat memilih proyek atau investasi yang memiliki periode pengembalian yang singkat.
BACA JUGA:Bawa 57 Pengusaha, Menteri Korsel Tertarik Investasi Proyek LRT Velodrome-Manggarai
Periode pengembalian dalam penganggaran modal memberikan jumlah tahun yang diperlukan bagi Anda untuk memulihkan biaya investasi.
Misalnya, jika Anda membutuhkan waktu 10 tahun untuk memulihkan biaya investasi, maka periode pengembaliannya adalah 10 tahun.
Periode pengembalian adalah metode mudah untuk menghitung laba atas investasi. Namun, itu tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang.
Anda dapat menggunakan konsep periode pengembalian bersama dengan metrik lainnya untuk mengevaluasi laba atas investasi.
BACA JUGA:Mantap! 20 Perusahaan Singapura Berminat Investasi di IKN
Payback period adalah metode analisis investasi yang digunakan untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali modal yang diinvestasikan.
Berikut adalah cara menghitung payback period:
1. Tentukan investasi awal yang dikeluarkan untuk proyek.
2. Hitung arus kas masuk atau pengembalian yang dihasilkan setiap tahun dari proyek.
3. Jumlahkan arus kas masuk setiap tahun, mulai dari tahun pertama hingga total investasi awal terpenuhi.
4. Identifikasi tahun ketika investasi awal terpenuhi.
5. Jika arus kas masuk setiap tahun tetap sama, hitung payback period dengan membagi investasi awal dengan arus kas masuk tahunan.
6. Jika arus kas masuk setiap tahun berubah-ubah, hitung payback period dengan menghitung jumlah investasi awal yang belum terpenuhi pada akhir tahun sebelumnya, kemudian bagi dengan arus kas masuk tahunan untuk tahun tersebut. Teruskan proses ini hingga investasi awal terpenuhi.
Contoh:
Investasi awal: $10,000
- Arus kas masuk tahunan:
Tahun 1: $2,000
Tahun 2: $3,000
Tahun 3: $4,000
Tahun 4: $1,000
BACA JUGA:Cara Menghindari Sifat Takabur dalam Diri
- Total arus kas masuk tahunan:
Tahun 1: $2,000
Tahun 2: $5,000 ($2,000 + $3,000)
Tahun 3: $9,000 ($2,000 + $3,000 + $4,000)
Tahun 4: $10,000 ($2,000 + $3,000 + $4,000 + $1,000)
Investasi awal terpenuhi pada tahun ke-3. Oleh karena itu, payback period adalah 3 tahun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: