APBN Terancam Tergadaikan Gegara Proyek KCJB, Indonesia Apa Nggak Menyesal Pernah Tolak Jepang? Begini Reaksi Luhut
Keterlambatan penggunaan dua stasiun tersebut dikarenakan stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung tidak ada akses.-kcic.co.id-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Indonesia terancam ludes gegara proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
China Development Bank (CDB) dikabarkan membebankan utang bunga proyek KCJB kepada negara Indonesia.
Seperti diketahui, dalam proyek KCJB ini China memberikan anggaran USD 5,5 miliar untuk biaya proyek.
BACA JUGA:KPK Cegah Adik dan 2 Anak Rafael Alun ke Luar Negeri
BACA JUGA:3 Inspirasi Konten Epic untuk Ngabuburit Gunakan Galaxy S23 Series 5G, Yuk Buruan Dicoba!
Namun setiap tahunnya, Indonesia perlu membayar anggaran tersebut plus bunga 3,4 persen kepada CDB.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengabarkan, Indonesia sempat mendesak CDB agar memberi bunga 2 persen.
Polemik ini bisa dibilang jebakan batman. Awalnya Jepang sempat mengajukan diri untuk terlibat dalam proyek KCJB.
Hanya saja, biaya yang dibebankan Jepang dinilai mahal, USD 6,2 miliar.
BACA JUGA:Penampilan Jessica Iskandar Usai Operasi Hidung di Korea, Netizen Nyinyir dan Sebut Beda Banget!
BACA JUGA:Penyidik Cari Keberadaan Dito Mahendra yang Diduga Bersembunyi, Mangkir Kasus Senpi Ilegal
Bahkan Jepang siap menanggung 75 persen biaya proyek dalam bentuk pinjaman.
Saat itu, tawaran Jepang terbilang realistis, memberikan pinjaman dengan tenor 40 tahun dengan suku bunga 0,1 persen setiap tahun.
Rupanya, pemerintah Indonesia 'tergocek' oleh China dengan anggaran yang sedikit lebih murah, namun suku bunga yang cukup mencekik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: