Terbuka dan Senasib dengan Tim AMIN, TPN Ganjar-Mahfud: Sama-Sama Dirugikan!

Terbuka dan Senasib dengan Tim AMIN, TPN Ganjar-Mahfud: Sama-Sama Dirugikan!

TPN Ganjar Mahfud-Buka ruang dialog dengan tim AMIn-Candra Pratama

JAKARTA, DISWAY. ID - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD membuka ruang dialog dengan tim Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). 
 
Hingga kini, perhitungan cepat (Quick Count) Pemilu 2024 masih berlangsung dengan keunggulan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Mahfud MD. 
 
 
Pasangan nomor urut 01 dan 03 meyakini adanya kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. 
 
Karena itu mereka merasa sama-sama dirugikan. 
 
Dalam upaya menegakkan integritas dan kejujuran dalam proses pemilihan umum (pemilu), pihak TPN menyatakan keterbukaannya kepada Timnas Amin untuk berkoordinasi dan melakukan kolaborasi terkait indikasi kecurangan.
 
Meskipun kedua pasangan calon (paslon) itu sedang bersaing dalam kontes politik, tetapi mereka sama-sama dirugikan.
 
"Sama sama ingin menegakkan pemilihan umum yang jujur dan adil, sama-sama paslon yang merasa dirugikan dalam proses pemilu ini," kata Todung saat menjawab pertanyaan dari awak media di Media Centre Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara No.19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 16 Februari 2024.
 
 
Kendati demikian, dia belum bisa memutuskan hal tersebut. 
 
Namun, wacana itu terbuka untuk dilakukan proses lebih lanjut.
 
"Kalau misalnya kita harus berkoordinasi menyatukan sikap mengenai hal ini itu ya tidak salah dan bisa menjadi semacam simbol yang signifikan," tuturnya.
 
Menurutnya, komitmen itu ada pada kita semua. 
 
Dan sangat penting untuk rakyat.
 
Sebab, semua pasti bersatu dalam tekad untuk pemilihan yang jujur dan adil. 
 
"Ya karena of the day apa yang kita inginkan adalah pemilihan umum yang jujur dan adil, pemilihan umum yang punya integritas, pemilihan umum yang betul-betul menegakkan hukum, dan etika," tukasnya.
 
Terbuka untuk Oposisi
 
Sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pihaknya membuka kemungkinan peluang untuk tidak berkoalisi jika memang real count resmi KPU menyatakan pasangan Prabowo-Gibran menang dalam Pemilu.
 
Menurut Hasto, sistem di negeri ini bukan menganut parlementer, maka PDIP bukan oposisi tetapi siap berada di luar pemerintahan. 
 
Hasto membuka sinyal dan peluang untuk itu.
 
"Maka ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi, karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi. Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri,” ucap Hasto. 
 
 
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: