Waspada! Remaja Usia 16 sampai 19 Tahun Rentan Terkena Bipolar dan Skizofrenia, Mayoritas Dipicu Konflik Keluarga

Waspada! Remaja Usia 16 sampai 19 Tahun Rentan Terkena Bipolar dan Skizofrenia, Mayoritas Dipicu Konflik Keluarga

Waspada! Remaja Usia 16 sampai 19 Tahun Rentan Terkena Bipolar dan Skizofrenia, Mayoritas Dipicu Konflik Keluarga-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Remaja berusia 16 hingga 19 tahun kini semakin rentan mengalami gangguan mental serius seperti bipolar dan skizofrenia.

Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ (K) Guru Besar Psikiatri Subspesialis Anak dan Remaja FKUI RSCM mengatakan para ahli kesehatan jiwa bahwa konflik dalam keluarga menjadi salah satu pemicu utama munculnya gangguan tersebut pada kelompok usia ini.

BACA JUGA:Polsek Bekasi Barat Perketat Pengawasan Lingkungan Guna Antisipasi Aksi Tawuran

BACA JUGA:Mahasiswa Esa Unggul Raih Gelar Peserta Terfavorit di Ajang CYE 2025 oleh JCI Indonesia

"Ternyata kalau sudah 16-18 tahun, terus mereka menemukan kasus gangguan bipolar yang lebih banyak menurut mereka," ujar prof Tjhin Wiguna ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 14 Mei 2025.

Gangguan bipolar pada remaja ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, dari euforia berlebihan hingga depresi mendalam. 

Sementara itu, skizofrenia dapat menyebabkan halusinasi, delusi, dan kesulitan dalam membedakan kenyataan.

"Dan buat saya gangguan neurodevelopmental, yaitu misalnya ADHD, autistik yang ringan, ini potensi untuk mengalami schizophrenia atau gangguan bipolar. Atau faktor psikososial, misalnya konflik keluarga, tekanan akademik, trauma masa kecil. Jadi trauma masa kecil juga jangan dipandang remeh," tuturnya.

BACA JUGA:Universitas Esa Unggul Gelar Wisuda Semester Ganjil Tahun Akademik 2024-2025, Kukuhkan 1.194 Lulusan

BACA JUGA:PM Pakistan Semringah, 10 Mei Jadi Momen Bersejarah Karena Berhasil Tangkal Operasi Sindoor India!

Faktor lingkungan, termasuk konflik keluarga, pola pengasuhan yang kurang baik, serta riwayat bullying, berkontribusi signifikan terhadap kesehatan mental remaja.

Penelitian menunjukkan bahwa remaja dengan riwayat bullying berisiko 2,84 kali lebih tinggi mengalami kesehatan mental yang kurang baik dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami bullying.

Menurut data dari Divisi Psikiatri Anak dan Remaja Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, remaja Indonesia usia 16–24 tahun rentan mengalami gangguan kecemasan, yang dapat berkembang menjadi gangguan mental yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads