Saldi Isra Ungkap Proses Pemilihan Ketua MK: 7 Hakim Konstitusi Meninggalkan Ruangan, Tinggal Saya dan Pak Suhartoyo
Wakil Ketua Makamah Konstitusi (MK), Saldi Isra ungkap proses pemilihan Ketua MK Suhartoyo menggantikan Hakim Konstitusi Anwar Usman. -Intan Afrida Rafni-
"Jadi tujuh dari sembilan hakim meninggalkan ruangan. Hanya saya dan Pak Suhartoyo untuk berdiskusi, siapa yang mau jadi ketua dan jadi wakil ketua," tuturnya.
Saldi Isra menambahkan jika dirinya dan Suhartoyo memiliki visi misi yang sama terhadap MK, salah satunya mengembalikan citra MK dihadapan publik.
BACA JUGA:Kelompok G7 Belum Mau Serukan Gencatan Senjata di Palestina, Tak Peduli Ribuan Sipil Tewas di Gaza
BACA JUGA:KTB Rencanakan Boyong eCanter 1.2 Untuk Pasar Indonesia
Dengan kesamaan visi misi tersebut, keduanya pun berdiskusi dan menyepakati Suhartoyo untuk menjadi Ketua MK.
"Sambil refleksi, kami kedua nanti, ada dorongan memperbaiki MK setelah beberapa kejadian terakhir," ucap Saldi Isra.
"Akhirnya kami berdua sampai pada keputusan, yang disepakati dari hasil tadi untuk jadi Ketua MK ke depan adalah Bapak Suhartoyo dan saya tetap jadi Wakil Ketua," sambungnya.
Sebelumnya, Saldi Isra mengatakan bahwa Suhartoyo akan dimintai sumpah untuk pertama kalinya sebagai Ketua MK.
BACA JUGA:Daebak! aespa, (G)-IDLE, dan IVE Catat Sejarah Baru dengan Kolaborasi dalam Single 'NOBODY'
BACA JUGA:Indikator Aki Menyala pada Motor Tanda Apa? Jangan Panik, Begini Cara Mengatasinya!
Sumpah tersebut akan dilakukan di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin depan, 13 November 2023.
"InsyaAllah, hari Senin (Suhartoyo) akan diambil sumpahnya di ruang ini," ucap Saldi Isra.
"Artinya mulai hari Senin, komposisi kepengurusan Mahkamah Konstitusi akan terpenuhi seperti biasa," sambungnya.
Lebih lanjut, dengan adanya formasi Ketua MK yang baru ini, Saldi Isra memohon doa restu agar MK kedepannya bisa lebih baik lagi dan dapat memperbaiki marwah MK.
"Mohon doa restu kita bersama agar Mahkamah Konstitusi bisa menapak secara pasti mulai dari hari ini untuk memperbaiki diri dan mendapatkan dukungan publik dalam menghadapi situasi ke depan terutama sengketa pemilu yang sebentar lagi akan menghampiri kita semua," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: