Kontroversi Nyamuk Wolbachia Cegah DBD, Siti Fadilah: Utak-utik Gen Efeknya Jangka Panjang
Kontroversi nyamuk Wolbachia cegah DBD juga disampaikan oleh Siti Fadilah yang mengatakan bahwa hal ini akan ganggu rantai ekologi.-freepik-
JAKARTA, DISWAY. ID – Dalam menekan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD, Kementerian Kesehatan menerapkan inovasi teknologi Wolbachia.
Wolbachia adalah bakteri yang hidup sebagai parasit pada hewan di mana dalam menekan DBD, Wolbachia ini diyakini mampu membunuh virus Dengue yang menyebabkan DBD.
Wolbachia ini kemudian dikontaminasikan ke nyamuk yang nantinya akan membunuh nyamuk Aedes Aegypti.
Untuk itu pemerintah melalui Kementerian kesehatan akan menyebar nyamuk yang telah ber- Wolbachia ke baerbagai daerah di Tanah Air.
BACA JUGA:Diduga Aniaya Kekasih, Beredar Pula Video Leon Dozan Tantang dan Hina Polisi
BACA JUGA:Leon Dozan, Anak Willy Dozan Dipolisikan Atas Dugaan Aniaya Kekasih
Akan tetapi rencana pemerintah mendapatkan pelokan dari beberapa pihak, di mana salah satunya di Bali.
Selain itu, kontroversi nyamuk Wolbachia cegah DBD juga disampaikan oleh Siti Fadilah yang mengatakan bahwa jika utak-utik gen efeknya jangka panjang.
Rencana penyebaran nyamuk Wolbachia mendapatkan penolakan dari warga Buleleng dan Denpasar.
Penolakan ini dikarenakan masyarakat yang khawatir dengan dampak jangka panjang dari penyebaran dan efek samping Wolbachia tersebut.
BACA JUGA:Konsumen Wuling BinguoEV Bisa Dapat Program Lifetime Core EV Components Warranty, Apa Keuntungannya?
BACA JUGA:Warga Berhamburan Begitu Pesawat TNI AU Meledak Saat Melakukan Pemadaman Pakai Alat Seadanya
Sedangkan Kementerian kesehatan mengatakan bahwa penyebaran Wolbachia juga telah dilaksanakan di sembilan negara lain dan hasilnya terbukti efektif untuk pencegahan Dengue.
Adapun negara yang dimaksud adalah Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia, dan Sri Lanka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: