Puluhan Calon Pekerja Migran Diduga Ditelentarkan Sebuah Perusahaan di Jaktim, Dijanjikan Bekerja di Korsel dan Australia
Puluhan Calon Pekerja Migran Indonesia Diduga ditipu dan ditelantarkan di sebuah Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja di Kebon Pala, Jakarta Timur. -Dok. Istimewa-
BACA JUGA:Menaker Sebut Perlu Tata Kelola Optimal Untuk Lindungi Pekerja Migran Indonesia
"Sehingga para korban yang rata-rata berasal dari luar daerah ini harus mencari indekos di tempat lain dengan biaya mereka sendiri" jelas Mila Cheah.
Hingga saat ini, nasib para CPMI itu masih tidak jelas. Mereka yang sudah membayar biaya proses menjadi pekerja migran, dan dijanjikan diberangkatkan ke Korea Selatan Desember 2023 hanya isapan jempol semata.
Hingga pemberitaan ini viral di media sosial, para korban tak kunjung juga diberangkatkan.
"Para korban berusaha mendatangi kantor PT ZR berkali kali namun pihak PT tersebut menyampaikan sedang menunggu proses dan berjanji akan mengembalikan biaya yang sudah dikeluarkan para korban yaitu masing masing sebesar 15 juta saja," ungkapnya.
BACA JUGA:Penyelundup Pekerja Migran Ilegal Pasang Tarif per Orang Rp 500 Ribu
BACA JUGA:Lindungi Pekerja Migran, Presiden Perintahkan Restrukturisasi Satgas TPPO
"Alasan mereka akan mengembalikan dana tidak utuh dikarenakan ada potongan biaya mess, paspor, medical check up, dan biaya pra test. Namun hingga saat ini pengembalian dana tersebut tidak kunjung terealisasi," papar Mila Cheah.
Ada juga korban yang dijanjikan akan diberangkatkan ke Australia, hasilnya nihil. Korban itu juga berupaya mendatangi kantor PT ZR, dengan harapan uang yang sudah disetorkan untuk segera dikembalikan.
Mila Cheah mengatakan, sempat terjadi keributan antara korban dan pihak PT ZR, sangat disayangkan diduga ada keterlibatan ketua RT setempat yang membela atau berpihak kepada PT ZR.
"Seharusnya Ketua RT bisa menengahi atau mencarikan solusi bukan keberpihakan, dan kejadian itu telah di dokumentasikan sebagai barang bukti." katanya.
Total Kerugian Ratusan Hingga Miliaran Rupiah
Total kerugian para korban CPMI gelombang pertama ke Korea yaitu sekitar 60 orang, kerugian hampir Rp2 Miliar. Sementara kerugian korban yang menguasakan kepada Mila Cheah, sebanyak 17 orang dengan kerugian hampir Rp300 juta.
"Itu baru lorban yang ke Korea Selatan saja. Ada juga korban lain dengan tujuan Australia, Jepang, Taiwan, Hongkong, Inggris yang diperkirakan mominal kerugiannya mulai dari Rp30-80 juta per orang, dengan total korban ratusan orang." papar Mila Cheah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: