Dokter Bongkar 4 Faktor Obat Sirup Paracetamol Bisa Jadi Berbahaya: Ada Farmasi yang Sengaja 'Nakal'?

Dokter Bongkar 4 Faktor Obat Sirup Paracetamol Bisa Jadi Berbahaya: Ada Farmasi yang Sengaja 'Nakal'?

Dokter Gerry Ungkap Bahaya Obat Sirup Paracetamol-Dr. Gerry & Miche-YouTube Channel

Kemungkinan kedua disebutnya bisa jadi berasal dari pengasuh atau orang tua yang salah memberikan dosis obat dan tidak memperdulikan anjuran dari dokter.

Misal, dokter menyebut seharusnya anak dikasih 5ml obat sirup paracetamol saja sudah cukup tetapi pengasuh atau orang tua memberikan dosis yang lebih tinggi dengan alasan obat tersebut tidak bekerja dengan baik.

Sama seperti kemungkinan sebelumnya, dr. Gerry menilai sepertinya tidak ada orang tua yang sampai berani untuk melakukan tindakan yang terbilang nekat itu.

"Kayaknya mereka pasti nanya dulu ke dokternya, 'dok, boleh nggak saya naikin (dosisnya)?'. Nggak mungkin tiba-tiba tanpa persetujuan dokter, tanpa nanya, langsung saja dinaikkin dosis obatnya," paparnya.

BACA JUGA:Pemicu Gagal Ginjal Akut Dibocorkan Ahli RSCM, Waspadai 5 Obat Sirup Ini

Kemungkinan yang ketiga yakni bisa saja ada pihak farmasi yang nakal menaikkan senyawa dietilen glikol (DEG) di dalam obat sirup paracetamol.

Tujuan dari potensi tindakan nakal itu demi memperpanjang masa kedaluwarsa obat, mencegah kerusakan yang lebih cepat, dan mungkin dari sisi produksi harga obatnya bisa lebih murah karena menggunakan pelarut yang lebih murah daripada yang lainnya.

Terakhir, kemungkinan yang keempat adalah bisa juga karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selama ini dosisnya itu ada yang sudah diperbolehkan tapi mungkin ada farmasi yang nakal dan pihak pengawas kecolongan.

"Dan makanya, BPOM Indonesia itu sudah mengeluarkan press rilis resmi kalau untuk berikutnya obat-obatan yang akan didaftarkan atau mungkin yang diperpanjang, mereka itu tidak boleh lagi menggunakan pelarut DEG dan EG, khususnya untuk yang membuat sediaan sirup," tandasnya.

BACA JUGA:Pengakuan Komnas HAM Soal Dugaan Rekaman CCTV Kanjuruhan Dihapus, 16 Titik Alami Masalah Teknis

"Nah mudah-mudahan nanti BPOM ini juga bisa segera mengonfirmasi atau meng-update kita, sudah berapa banyak atau sudah ketemu nih beberapa obat yang memang harus ditarik dari peredaran karena ada kandungan DEG dan EG-nya yang melebihi dari batas normal. Semoga saja tidak ada di Indonesia." sambung dr. Gerry.

Sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi menarik lima produk obat sirup yang mengandung cemaran etilen glikol (EG).

BPOM Menarik produk obat sirup ini lantaran memiliki kandungan etilen glikol (EG) yang sangat berlebihan, sehingga termasuk ke dalam kategori kelewat batas aman.

Tak hanya itu saja, BPOM juga meminta industri farmasi sebagai pemilik izin edar untuk segera memusnahkan kelima produk yang mengandung etilen glikol berlebih.

BACA JUGA:Cerita Dokter Tirta Nyaris Meninggal Saat Bersepeda di Kondisi Hujan: Saya Disadarkan Ibu-ibu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: