Hemat Bahaya

Hemat Bahaya

BPOM Ungkap 2 Industri Farmasi yang Produksi Obat Sirup Kandungan EG DEG-Intan Afrida Rafni/disway.id-

Akhirnya harus diakui, tindakan Menteri Kesehatan Budi Sadikin menyetop sementara peredaran obat sirup itu tepat. Sejak itu tidak terjadi lagi kasus gagal ginjal mendadak. Angka kematian akibat sirup itu berhenti di angka 159 anak. 

 

Akhirnya juga diketahui: tidak semua obat sirup menjadi penyebab kematian massal. Akhirnya diketahui: dua pabrik farmasi lah yang menjadi biang keroknya. Dua-duanya tidak terkenal: PT Universal Pharmaceutical Industries dari Medan dan PT Yarindo Farmatama dari Jakarta.

 

Akhirnya dipastikan: penyebab semua itu adalah campuran obat yang disebut propilen glikol. Sampai di sini tidak ada masalah. Sepanjang mutu propilen glikolnya baik. Baik dalam arti tidak mengandung EG dan DEG --bahan cemaran di dalam propilen glikol.

 

Prof Dr Mangestuti, guru besar farmasi Unair punya penjelasan yang bagus.

 

Beli propilen glikol itu seperti beli beras. Beras yang kualitasnya baik semuanya biji beras. Tapi beras yang kurang baik kadang ada kerikilnya. Juga masih ada gabahnya --beras yang masih ada kulitnya. Kerikil dan gabah disebut cemaran beras.

 

Cemaran propilen glikol disebut EG dan DEG. Propilen glikol yang baik tidak mengandung dua cemaran itu. Kalau toh ada tidak boleh melebihi ketentuan. 

 

Sesuai farmakope dan standar baku nasional yang diakui, ambang batas aman atau tolerable daily intake (TDI) untuk cemaran EG dan DEG sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari.

 

Dari pemeriksaan BPOM jumlah kandungan cemaran di propilen glikol itu sangat berlebihan: sampai 48 mg.

 

Anda bisa ambil kesimpulan sendiri: ibaratnya Anda beli beras, kerikil dan gabahnya terlalu banyak. Berarti mutu propilen glikol yang dibeli dua perusahaan farmasi tadi jelek sekali. Mungkin tetap bisa berfungsi sebagai pelarut dan pengencer sirup tapi sangat bahaya bagi ginjal.

 

Kesengajaan? 

 

Kecelakaan?

 

Kalau itu kesengajaan tentu motif utamanya untuk mencari keuntungan yang lebih banyak. Keduanya sengaja pakai propilen glukol yang kelak. Tentu harganya lebih murah.

 

Kalau itu terjadi, mestinya menyangkut kebijakan pimpinan perusahaan. 

 

Bagaimana kalau itu kecelakaan? Misalnya bagian pencampuran bahan obat itu teledor? Tentu harus dilihat sistem proses produksi di pabrik tersebut. Terutama di bagian pencampuran bahan obat: apakah serba otomatis ataukah masih pakai manusia.

 

Kita masih harus menunggu penyelidikan lebih lanjut. Kalau itu sebuah kecelakaan tentu tanggung jawabnya di pelaksana. Bisa juga sampai pimpinan produksi, dilihat dulu proses pengambilan keputusannya.

 

Tapi kalau itu kebijakan, tentu pelaksana tidak bersalah. 

 

Adakah memilih bahan baku yang jelek sebagai kecelakaan? Tentu sulit disebut kecelakaan. Ini bukan soal komposisi pencampuran. Ini soal kualitas bahan yang dicampurkan.

 

Tanggung jawab sepenuhnya di pimpinan perusahaan.

 

Sisi positifnya: semuanya jadi jelas. Tragedi ginjal itu tidak ada hubungannya dengan long Covid atau jenis vaksinasi tertentu (Disway 24 Oktober 2022: Ginjal Duoria).

 

Kelihatannya penanganan obat sirup ini bersaing cepat dengan penanganan tragedi Stadion Kanjuruhan.

 

Secara administrasi izin produksi sirup dari dua pabrik obat itu sudah dicabut. Peredarannya dihentikan. Yang sudah beredar harus ditarik. Yang sudah ditarik harus dimusnahkan.

 

Secara pidana kita belum mendengar siapa yang akan ditetapkan sebagai tersangka. Apakah sebatas dari dua perusahaan farmasi itu atau juga pemasoknya. Mungkin masih menunggu hasil penyelidikan polisi.

 

Kalau itu merupakan kebijakan, pimpinan perusahaan itu bisa jadi tersangka. Kalau itu kecelakaan bisa jadi hanya sampai ke tingkat pelaksana.

 

Maka kita pun lega. Tidak perlu ada sangkaan lain atas tragedi obat sirup ini. Murni karena penggunaan campuran obat yang begitu berlebihan.

 

Tapi mengapa dari yang sakit itu hanya separo yang meninggal? 

 

Itu karena banyak faktor. Salah satunya: cepat tidaknya Si anak dibawa ke rumah sakit. Faktor lain: sikap ibu Si anak yang tepat.

 

"Anak-anak yang sakit panas dan batuk biasanya mogok minum dan makan," ujar Dr.dr Monica dari Bandung. Karena itu Sang ibu tidak boleh hanya menuruti keinginan anak: dibiarkan tidak mau minum dan makan. Kalau badan anak panas harus diberi banyak minum.

 

"Yang lebih tepat langsung saja dibawa ke rumah sakit. Bisa langsung diinfus. Kurangnya minum ditutup dengan cairan infus," ujar dokter Monica yang kini menjadi kepala rumah sakit Unggul Karsa Medika, Bandung.

 

Dengan memperbanyak cairan tadi kandungan barang terlarang yang terlalu tinggi bisa dikurangi resikonya.

 

Memang belum terjawab juga: mengapa baru di belahan kedua tahun 2022 tragedi ini terjadi. Apakah dua pabrik tersebut berganti bahan baku atau berganti pemasok bahan baku.

 

"Kami ini juga korban," ujar pimpinan Yarindo Farmatama seperti disiarkan banyak media.

 

Tidak dirinci apa maksud 'kami ini juga korban'. Korban pemasok bahan baku?

 

Mereka mengaku mendapatkan tambahan bahan baku tersebut dari CV Budiarta. Tidak langsung impor dari Dow Thailand.

 

Melihat bentuk usaha pemasok itu hanya CV, sepertinya itu usaha yang sederhana. Bisa disebut usaha perorangan. Tidak salah. Apalagi kalau usaha itu dimiliki perorangan yang memang berlatar belakang farmasi menjunjung tinggi tanggung jawab.

 

"Yang jelas CV Budiarta sudah masuk dalam daftar pemasok yang mendapat ijin dan kualifikasi dari BPOM," ujarnya.

 

Yang sudah sedikit terungkap hanyalah bahwa dua perusahaan farmasi tersebut tidak punya fasilitas yang seharusnya ada. Yakni agar perusahaan bisa secara mandiri melakukan uji terhadap bahan baku yang dibeli. Dan itu dianggap menyalahi perizinan.

 

Pihak produsen bahan baku tambahan itu, Dow Indonesia, mengatakan tidak ada yang salah di produknya. Dow International adalah perusahaan global yang teruji di seluruh dunia. 

 

Presiden Direktur Dow Indonesia Riswan Sipayung, mengatakan propilen glikol (PG USP) yang dipasok oleh Dow dalam bentuk tersegel. Tidak mengandung EG dan DEG, katanya.

 

Dengan keterangan itu maka kini fokus bisa diarahkan ke CV Budiarta. Siapa pemiliknya. Apa latar belakangnya. Diapakan bahan baku yang dibeli dari Dow Thailand itu sebelum dipasok ke kedua pabrik farmasi itu.

 

Bahan baku obat memang kian banyak dan modern. Demikian juga proses pembuatannya. Dulu bahan baku seperti itu tidak dikenal. Obat sirup umumnya diberi tambahan gula. Di samping rasa lebih manis --cocok untuk anak-anak-- juga bisa menjadi pelarut yang baik. Hanya saja proses produksinya lebih rumit.

 

Mangestuti bertanya pada saya: apakah masih ingat pil vitamin C yang kecil-kecil dulu. "Sebelum meminumnya kita harus makan dulu. Agar tidak terjadi iritasi lambung. Bahan tambahan bisa membuat proses pembuatan obat lebih sederhana," katanyi.

 

Demikian juga obat sirup zaman dulu. Selalu dianjurkan agar dikocok dulu. Obat sirup sekarang sudah ada bahan tambahan pelarut meski tetap harus dikocok.

 

Ketika kasus ginjal serupa ditemukan di India dan Ghana penyebabnya ditemukan: produsennya ingin lebih berhemat. Agar bisa membuat obat dengan harga lebih murah. Agar terjangkau masyarakat miskin di sana.

 

Tujuannya baik, meski pelaksanaannya membahayakan.

 

Di satu tempat pabrik punya tujuan menghemat.

 

Di tempat lain pabrik bisa punya tujuan agar keuntungan lebih besar.(Dahlan Iskan) 

 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 3 November 2022: Khusnul Mracangan

Chei Samen

Cekur, Ketumbar juga Halia / Jadi perencah untuk masakan / Hidup ini di lipatan rahsia / Doa juga usaha jadi perjuangan. # - pantun oneway. - Pagi Bli LP. Sehat selalu.

 

Leong putu

Jahe ketumbar kencur / Itulah bumbu untuk masakan / Sungguh harus bersabar dan bersyukur/ Karna hidup itu layak diperjuangkan / #365_hari_pantun,Disway

 

Mbah Mars

Bu Khusnul ini benar-benar bonek sejati. Nekadnya tidak ketulungan. Semoga kebonekannya ini berakhir happy ending seperti boneknya haji nunut ala Choirun Nasichin, pemuda Jombang yang pada tahun 1992 nekad masuk ke pesawat yang mengangkut jamaah haji ke Arab Saudi tanpa dokumen dan bekal apapun. Dia berhasil sampai di Jedah. Dipulangkan ke Indonesia dan gagal naik haji tahun itu. Dengan bangga ia berkisah: "Uwong kere tapi bisa nyater pesawat sendirian he he he". Tahun 1994, atas kebaikan seorang dermawan, Choirun benar-benar bisa berhaji. Semoga segera banyak para dermawan yang membantu Bu Khusnul serta kawan-kawannya yang senasib. Apa pemerintah dan swasta yang kaya raya tidak malu dengan April ?

 

Haruntri Purnomo

Dalam Islam ada qishash,mata dibalas mata,hidung balas hidung,nyawa bayar nyawa . Ada juga hukum yang menyatakan nyawa diganti dengan diyat,denda.Sekian unta atau harta/uang. Namun memaafkan lebih utama. Dalam teori reinkarnasi ,maaf memutus siklus samsara. Membabat semua karma. Kalaulah tidak moksa,akan terlahir kembali dengan keadaan yang lebih sentausa. Rahayu.BarakAllohu.

 

Mirza Mirwan

Coba dicek di sahih Muslim, Bung Mahmud. Saya mengutipnya dari ingatan, karena bunyinya "ahadan" (dobel fathah biasanya hurufnya diikuti Alif). Sahih Muslim (juga Bukhari) dan perawi hadits lainnya dipinjam orang dan tidak kembali sejak 20-an tahun yang lalu.

 

Mamak Edi

Mracangan. Apakah gerangan mracangan itu? Berkat jasa Mbah Google, baru tau, ternyata ia warung kebutuhan harian. Di tempat saya biasa disebut warung sembako, warung kelontong, warung Batak (tapi sebenarnya mereka Mandailing).

 

Rihlatul Ulfa

Beberapa berita yang saya baca dibeberapa portal berita, tentang Komarudin Simanjuntak yang membawa sendal berwarna putih yg diduga milik Brigadir J. dan ia bawa pada persidangan kemarin. tentu ia orang yang sangat hebat sampai bisa berhasil menyimpan sendal itu sampai persidangan berhasil dilangsungkan, tekanan, intimidasi dan teror pasti sudah menjadi makanannya sehari-hari. juga ia membawa baju yg diberikan Putri kepada Yoshua seharga Rp 999.000. juga membeberkan bahwa Sambo mempunyai beberapa mobil Lexus, yang dinilai janggal karena gaji seorang kadiv propam mungkin 4-5 juta dan jika ditotal-total dengan bonus dan tunjangan mungkin hanya 30 juta. bagaimana ia bisa memberi anak buahnya baju seharga hampir satu juta untuk semua ajudannya dan mempunyai mobil -mobil mewah tersebut, itulah yg Komarudin singgung tentang keterlibatan Sambo pada konsorsium 303. secara akal sehat, kita tidak usah berfikir sangat keras untuk mengetahui jawabannya bukan? hehe. live streaming Kompas tv dengan durasi 9 jam yg sudah saya download, belum sempat saya tonton, kemarin terlalu banyak pekerjaan dan sibuk bolak-balik rs. mungkin malam ini saya akan menontonnya. jadi laporan itu akan saya tulis kemungkinan besok disini. terima kasih untuk semua yg menunggu ulasan tentang Sambo.

 

Lukman bin Saleh

Saya termenung melihat foto Abah, terlihat lebih tua dari biasanya. Mata saya berkaca2. Semoga itu efek kamera saja. Atau karena Abah memang sedang berfoto dg wajah sedih, tidak ceria seperti biasanya...

 

Jimmy Marta

@Bung LBS. Itu efek cahaya. Pasti abah dg 3 yg lainnya duduk dg lampu yg berada diatas kepala. Top light yg 

kuat. Sedangkan penyeimbang fill light dari bawah tidak ada. Dalam fotografi teknik ini biasa untuk menonjolkan kilauan rambut. Namun tetap harus ada fill lightnya.

 

yea aina

Ibu Khusnul sekeluarga mengalami penderitaan hidup akibat teror. Anak keduanyi pun, mengalami hal yang mirip: teror sulit mendapatkan kerja. Sebab tanpa penghasilan jelas, sekaligus di desak bayar kuliah anaknya, pun suaminyi nekat jadi pengedar bubuk putih haram. Bu Khusnul sekeluarga mengalami kelangkaan lapangan kerja dan pendapatan yang tidak jelas. Lalu siapa yang pantas bertanggung jawab atas bom teror "kelangkaan pekerjaan"?

 

Mirza Mirwan

Sheikh Yusuf al-Qardhawi, pasti banyak dari pembaca yang pernah mendengar nama itu. Ulama kelahiran Mesir yang warganegara Qatar itu dikenal blak-blakan kalau bicara soal kebenaran, al-haq. Sebagaimana bunyi hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad "Qul al-haq walaw kaana murron" -- katakan yang benar meskipun pahit. Ulama yang meninggal tgl. 26 September, 39 hari yang lalu, dalam usia 96 tahun 17 hari itu pernah dilarang khutbah di sebuah masjid gegara khutbahnya yang dinilai mengritik pemerintah lokal. Padahal penguasa Qatar saja menghormati beliau. Tetapi Sheikh Yusuf al-Qardhawi yang doktor dan guru besar Aqidah dan Ushuluddin itu sangat mengutuk terorisme. Begitu menara kembar WTC ditabrak pesawat yang dibajak teroris pada tgl. 9 September 2001 dulu, beliau menyerukan agar umat muslim Amerika menyumbangkan darahnya untuk korban cedera yang membutuhkan. Dan seruannya itu jadi berita. Dampak positifnya setelah tragedi menara kembar WTC itu justru banyak orang Amerika kulit putih yang mempelajari Islam dan jadi muallaf. Salah satunya adalah Angela Collins, gadis California, bintang serial TV yang terkenal saat itu. Mereka tahu para teroris itu orang Islam, memang. Tetapi mereka juga tahu, dari Sheikh Yusuf al-Qardhawi, bahwa Islam tidak mengajarkan pemeluknya membantai orang-orang yang tidak bersalah. Tak peduli apapun agama dan warna kulitnya. Teroris yang suka berteriak Allahu Akbar bukanlah memperjuangkan Islam, justru sebaliknya menodai Islam.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 177

  • Mr P
    Mr P
  • Liam Then
    Liam Then
    • Leong putu
      Leong putu
  • Nurkholis Marwanto
    Nurkholis Marwanto
  • Sama Konomaharu
    Sama Konomaharu
    • Sama Konomaharu
      Sama Konomaharu
    • Sama Konomaharu
      Sama Konomaharu
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Sama Konomaharu
      Sama Konomaharu
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • EVMF
    EVMF
    • EVMF
      EVMF
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • Warung Faiz
      Warung Faiz
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • yea aina
      yea aina
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • Liam Then
      Liam Then
  • Er Gham
    Er Gham
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • yea aina
    yea aina
  • Leong putu
    Leong putu
    • Johan
      Johan
    • Leong putu
      Leong putu
    • Johan
      Johan
    • Leong putu
      Leong putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • Kelender Indonesia Lengkap
    Kelender Indonesia Lengkap
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
    • Sama Konomaharu
      Sama Konomaharu
  • Warung Faiz
    Warung Faiz
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Leong putu
    Leong putu
    • Leong putu
      Leong putu
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • Chei Samen
    Chei Samen
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Alon Masz Eh
    Alon Masz Eh
  • Roziq Kurniawan
    Roziq Kurniawan
  • Amat Kasela
    Amat Kasela
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
  • Leong putu
    Leong putu
    • Leong putu
      Leong putu
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Leong putu
      Leong putu
    • Sama Konomaharu
      Sama Konomaharu
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Sama Konomaharu
      Sama Konomaharu
  • Jo Neka
    Jo Neka
  • Amat Kasela
    Amat Kasela
  • Sama Konomaharu
    Sama Konomaharu
  • Amat Kasela
    Amat Kasela
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Er Gham
    Er Gham
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Leong putu
    Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Liam Then
      Liam Then
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Liam Then
      Liam Then
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Rihlatul Ulfa
    Rihlatul Ulfa
  • Rihlatul Ulfa
    Rihlatul Ulfa
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • yea aina
      yea aina
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
  • ibnuhidayat setyaningrum
    ibnuhidayat setyaningrum
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • ari widodo
    ari widodo
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
  • Sama Konomaharu
    Sama Konomaharu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Sama Konomaharu
      Sama Konomaharu
    • Sama Konomaharu
      Sama Konomaharu
    • yea aina
      yea aina
    • Sama Konomaharu
      Sama Konomaharu
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Jejen Jaenudin
    Jejen Jaenudin
  • tyong Antonio
    tyong Antonio
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Leong putu
      Leong putu
  • Arala Ziko
    Arala Ziko
    • yea aina
      yea aina
  • Jo Neka
    Jo Neka
  • Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
  • Sunaryo Men
    Sunaryo Men
  • Sama Konomaharu
    Sama Konomaharu
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
  • DeniK
    DeniK
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • agus budiarto
    agus budiarto
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong putu
      Leong putu
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Leong putu
      Leong putu
  • agus budiarto
    agus budiarto
  • Wahyudi Kando
    Wahyudi Kando
  • Impostor Among Us
    Impostor Among Us
    • Tego Yuwono
      Tego Yuwono
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
    • Kliwon
      Kliwon
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Leong putu
      Leong putu
    • Alon Masz Eh
      Alon Masz Eh
  • Rully Wijayakusuma
    Rully Wijayakusuma
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Er Gham
    Er Gham
  • Sadewa Sadewa
    Sadewa Sadewa
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • EVMF
      EVMF
    • Johan
      Johan
    • Leong putu
      Leong putu
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Gigih Arif Eka Rahmawan
    Gigih Arif Eka Rahmawan
  • Kalur Nur
    Kalur Nur
  • Mukidi Teguh
    Mukidi Teguh
  • Kelender Indonesia Lengkap
    Kelender Indonesia Lengkap
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Leong putu
      Leong putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong putu
      Leong putu
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Leong putu
      Leong putu
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • Alon Masz Eh
      Alon Masz Eh
    • Leong putu
      Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • ARIFIN UMAR
    ARIFIN UMAR
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Jhelang Annovasho
    Jhelang Annovasho
  • rid kc
    rid kc
    • DeniK
      DeniK
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • alasroban
    alasroban
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • ra tepak pol
      ra tepak pol
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi

Berita Terkait