Terbongkar! Sosok Ghisca Debora Tersangka Penipuan Tiket Konser Coldplay Hingga 15M, Ternyata Mahasiswi Manajemen Trisakti
Ghisca Debora Aritonang tersangka kasus penipuan tiket konser Coldplay-Istimewa -
Kemudian saat memasuki sementer genap 2022, lanjut Dewi, Ghisca masih melakukan hal sama, yakni sering tidak masuk kelas sehingga nilai akademiknya pun berantakan.
Bahkan di semester ganjil tahun 2023 atau semester 3, Ghisca diketahui tidak mengisi kartu rencana studi (KRS) untuk melanjutkan studinya di Kampus Reformasi itu. Sehingga pada semester ini, KRS milik Ghisca tidak terinput dan diblokir otomatis oleh sistem.
BACA JUGA:Pelaku Penipuan Tiket Coldplay Dengan Korban Artis Dibekuk, Raup Ratusan Juta Rupiah
BACA JUGA:10 Potret Artis Nonton Konser Coldplay Jakarta, Super Happy!
“Kami sudah mencoba menghubungi dia untuk pengisian KRS, sebelum ada kasus ini tapi dia gak ada respons,” kata Dewi.
Disinggung soal kasus yang menjerat mahasiswanya, Dewi menyebut pihak Trisakti berlepas diri karena kasus itu murni tanggung jawab pelaku. Dewi menyerahkan seluruhnya
"Silahkan aparat kepolisian menindaklanjuti kasus tersebut. Trisakti tidak mentolerir segala bentuk tindak pidana," ucapnya.
Seperti diketahui, nama Ghisca Debora Aritonang mencuat lantaran disebut-sebut sebagai dalang penipuan tiket Coldplay yang mengakibatkan 400 orang gagal menonton pada 15 November 2023 kemarin.
BACA JUGA:Wow! Ternyata Coldplay Masuk Indonesia Gunakan Visa Terbaru yang Baru Dirilis Ditjen Imigrasi
Tak tanggung-tanggung jumlah akibat penipuan tersebut mencapai Rp15 miliar karena rentetan kasus itu turut menyeret sejumlah reseller yang mengambil keuntungan pembelian tiket.
Tak sedikit calon penonton yang tergiur dengan iming-iming tiket bayangan dari Ghisca. Bahkan, Ghisca disebut membawa kabur uang hingga mencapai Rp 15 miliar dari calon pembelinya.
Modus yang digunakan Ghisca dengan cara merotasi 100 tiket yang dimilikinya seakan-akan menjadi 8.000 tiket.
Namun pada hari H konser, tiket yang dijanjikan kepada para penggemar tidak kunjung ada.
Bahkan, uang hasil kejahatan tersebut diduga dibawa lari dan dipindahkan ke sebuah bank di Belanda. Dugaan tindakan pencucian uang itu bertujuan agar dana tersebut tak bisa dibawa kembali ke Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: