12 Tahun Tinggal di Indonesia, Pengungsi Pencari Suaka WNA Hanya Minta Keadilan

"Saya sudah 9 bulan skrg di sini pakai tenda di sini tidur. Sebelumnya saya di Makassar," ujarnya sambil meringis.

Amin menyampaikan, dirinya lama tinggal di Makassar selama 11 tahun.

Disana, dia sempat membantu warga sekitar di ladang pertanian.

Namun karena tidak ada kepastian, akhirnya Amin singgah ke Jakarta untuk meminta haknya ke UNHCR.

Dengan logat kental Myanmar, Amin bercerita bahwa saat ini keluarga tinggal di Bangladesh, sedangkan Ayahnya sudah tewas tertembak.

BACA JUGA:Detik-Detik Pria Tewas di Blok M Jaksel, Diduga Lompat dari Restoran Lantai 10

BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca Hari Ini DKI Jakarta Selasa 2 Juli 2024: Mendung Siang

"Keluarga saya di Bangladesh, mamaku di Banglades, bapaku sudah meninggal ditembak di pemerintah myanmar," tuturnya sambil menengadah ke langit yang pemurah.

Amin menjelaskan, kedatangannya ke Indonesia karena situasi di negara Myanmar saat itu sangat parah.

"Saya di negara diparah (kondisi sangat parah), dibunuh habis-habisan bangsa saya, itu kasih bom malam, bakar-bakar rumah," imbuhnya.

Selama tinggal di Indonesia, Amin merasa sangat terbantu oleh masyarakat. Karena, Dia mendapatkan bantuan seperti makan dan minum dari para warga.

"Saya kan tidak bisa pilih, malam lari ada kapal semua lari disitu, begitu lari kan ga ada tujuan. Putar-putar ujunganya sampai di Indonesia perbatasan laut. Di Aceh ada yang bantu terimakasih," jelasnya.

BACA JUGA:Sampah Berserakan saat HUT Bahayangkara di Monas, Habis Santap Makan Ditinggal Begitu Saja

BACA JUGA:Delapan Remaja Diciduk Tim Patroli Perintis Presisi Karena Terlibat dalam Tawuran di Pasar Minggu

Lebih lanjut, Amin mengungkapkan, puluhan pengungsi termasuk dirinya datang ke Jakarta hanya untuk meminta hak dan keadilan.

Sumber: