Laporkan Dugaan Kongkalikong Perusahaan Kayu dan Pemkot oleh Siswi SMP di Jambi Ditanggapi Mahfud MD: Kami Akan Dampingi Anak Ini

Laporkan Dugaan Kongkalikong Perusahaan Kayu dan Pemkot oleh Siswi SMP di Jambi Ditanggapi Mahfud MD: Kami Akan Dampingi Anak Ini

Akibat protesnya, Syarifah malahan berujung pelaporannya ke pihak kepolisian oleh Kabag Hukum Pemkot Jambi dengan pasal berlapis. -tangkapan layar video twitter @PartaiSocmed -

JAKARTA, DISWAY.ID –  Berawal dari protes kegiatan PT Rimba Palma Sejahtera Lestari, seorang siswi SMP di Jambi di laporkan ke pihak berwajib.

Protes Syarifah Fadiyah Alkaff pada awalnya adanya sebuah perusahaan asal China yang kegiatannya merusak rumah seorang nenek di Jambi Timur.

Akibat protesnya, Syarifah malahan berujung pelaporannya ke pihak kepolisian oleh Kabag Hukum Pemkot Jambi dengan pasal berlapis.

Akan tetapi laporkan dugaan kongkalikong perusahaan kayu dan Pemkot oleh siswi SMP di Jambi ditanggapi Mahfud MD dan mengatakan bahwa kami akan dampingi anak ini dengan mengutus beberapa pihak terkait.

BACA JUGA:Dituduh Sengsarakan Veteran, Pemkot Jambi Beri Klarifikasi

BACA JUGA:Deolipa Yumara Ungkap Hasil Psikologi Siswa Pocin 1 Buntut Kasus Relokasi dan Alih Fungsi

Nenek yang diungkapkan oleh Syarifah bernama Habsah dan merupakan seorang veteran, di mana rumahnya mengalami rusak karena kegiatan transportasi PT Rimba Palma Sejahtera Lestari (RPSL) yang bolak balik membawa muatan kayu.

Dalam video yang dipostingnya Syarifah menjelaskan jika kegiatan transportasi PT RPSL menyebabkan rumah nenek menjadi rusak dan sempat melakukan perbaikan beberapa kali secara mandiri.

Syarifah mengatakan bahwa rumah nenek Habsah telah berdiri di Kelurahan Payo Selincah Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi sejak tahun 1960 dan saat sejak berdirinya PT RPSL mulai banyak kendaraan besar yang melewati jalan warga yang kapasitasnya hanya untuk kendaraan 5 ton.

BACA JUGA:Dua Skema Sidang Mario Dandy dan Shane Lukas Diungkap PN Jaksel

BACA JUGA:Ancaman FIFA Jelas dan Tegas Jika Sepak Bola Indonesia Kembali Rusuh, Erick Thohir: Kita Jangan Jadi Bangsa yang Pelupa

“Akan tetapi karena adanya izin dari pihak terkait, mobil dengan kapasitas hingga 20 ton melewati jalan tersebut dan berdampak pada kerusakan rumah nenek Habsah,” jelas Syarifah pada video yang diunggahnya.

Syarifah menuding bahwa kondisi ini akibat adanya izin dari Pemkot Jambi pada RPSL untuk melakukan kegiatannya operasional mereka.

Selain itu menurut Syarifah, PT RPSL yang awalnya merupakan PLTU telah berubah menjadi pengolahan produksi kayu atau pabrik pengolahan industry kayu primer Pelleting Wood.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: