Linda Astuti Bantah Tudingan Gelapkan Uang dan Emas, Minta Pelapor Bukti Nomor Seri!

Linda Astuti Bantah Tudingan Gelapkan Uang dan Emas, Minta Pelapor Bukti Nomor Seri!

Sosok Linda Astuti yang mengaku diskriminasi dalam Sengkarut Kasus suap mantan sekretaris MA Hasbi Hasan yang berujung pada pelaporan terhadap dirinya di Polda Metro Jaya-Istimewa-

BACA JUGA:Cegah Praktik Korupsi, Stranas PK KPK Luncurkan Sistem Pengawasan E-Katalog

BACA JUGA:Ganjar Dilaporkan Diduga Terima Gratifikasi, Ahmad Sahroni: KPK Wajib Proses dan Transparan

Sulaiman sendiri, pernah menceritakan sumber dana yang dia bayarkan kepadanya adalah milik para petinggi yang ingin Hasbi Hasan bebas. Setelah Linda mengetahui Sulaiman bercerita hal itu, Linda memberikan pesan WhatsApp kepada Firli Bahuri, dengan harapan Ketua KPK tersebut bisa bertemu dengan Linda.

Namun, pertemuan itu tidak terlaksana.

Setelah kemelut uang cicilan yang diberikan Sulaiman ketahui Linda berasal dari petinggi-petinggi, diam-diam Linda tidak ingin peduli lagi untuk membantu Hasbi Hasan.

 

“Karena di dalam diri saya adalah fokus bagaimana uang yang pernah saya berikan dikembalikan oleh Sulaiman. Saya mulai mengikut keinginan Kam yang menginginkan Hasbi Hasan bebas. Kam selalu intervensi saya. Bahkan dalam satu momen pertemuan bersama agar Sulaiman kembali memberikan cicilan kepada saya, saya tahu mungkin direkam oleh Kam, tapi tujuan saya adalah uang kasasi kembali,” Linda kembali menjabarkan persoalan tersebut.

Untuk itu, Linda meminta kepada Polda Metro Jaya agar menghadirkan sumber dana yang katanya diberikan untuk pembebasan Hasbi Hasan melalui dirinya sebanyak 1.500.000 dolar AS. Kenyataannya, Linda hanya menerima 10% dari nilai yang Sulaiman berikan. Persentase uang sebesar itu pun untuk pergantian kasasi yang gagal.

Linda berharap perkara ini tidak ditunggangi oleh petinggi yang mempunyai kepentingan. Jika ditumpangi, dia sebagai warga Indonesia yang mencintai Indonesia akan melawan oknum-oknum tersebut sampai titik darah penghabisan.

“Dan tidak mengurangi rasa hormat, saya adalah manusia biasa yang memohon maaf kepada orang yang mengenal dan mungkin pernah saya sakiti, baik itu yang disengaja ataupun tidak, jangan ikut campur sesuatu yang belum tahu persis kejadiannya. Prinsipnya, dengan saya mempunyai perusahaan media massa adalah untuk menyuarakan kebenaran. Saya tidak ingin ada informasi berita yang dipotong-potong, karena makna dan intisarinya nanti akan berbeda,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: